Ribuan warga dari berbagai wilayah mengikuti upacara adat Nyangku yang dipusatkan di alun-alun Panjalu, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis. Kegiatan yang sudah berlangsung secara turun temurun tersebut, digelar setiap bulan Mulud atau pada minggu terkahir bulan Rabiul Awal tahun Hijriyah, yang pada tahun 2010 jatuh pada hari Senin (28/10).
Seperti halnya Sekaten di Yogyakarta, puncak kegiatan Nyangku di Panjalu adalah mengeluarkan serta mencuci benda pusaka peninggalan Prabu Sanghyang Borosngora yang merupakan raja pertama menyebarkan Islam di tatar Galuh.
Benda pusaka yang dibersihkan atau dicuci, di antaranya pedang panjang milik Prabu Borosngora pemberian dari Sayidina Ali bin Abi Thalib RA, keris berukuran besar yang merupakan keris komando serta kujang.
Bersamaan dengan pencucian banyak warga yang sebelumnya hanya berada di luar batas yang dijaga oleh pasukan khusus pengaman Nyangku, merangsek hingga mendekat di bawah panggung tampat mencuci barang pusaka tersebut.
Tidak sedikit yang meletakkan botol maupun gelas plastik, serta langsung mencoba menengadahkan tangan ketika petugas mencipratkan sebagian air bekas tersebut kepada mereka. Tidak sedikit yang memanfaatkan air tersebut untuk mencuci muka, serta membawa pulang air bekas cucian yang diambil dari tujuh mata air yang ada di sekitar Panjalu.
Selain diikuti seluruh keturanan Prabu Borosngora serta masyarakat, tapak hadir Bupati Caimis Engkon Komara, serta utusan dari Keraton Cirebon. Cuaca mendung yang sempat menggelayut di kawasan tersebut tidak menyurutkan mereka mengikuti kegiatan tersebut hingga tuntas.
sumber : www.pikiran-rakyat.com
abi gen urang panjalu
BalasHapus