Duta Besar Jepang untuk Republik Indonesia, Mr. Kojiro Shiojiri menyatakan, terjadinya bencana alam gempa yang disusul dengan gelombang pasang tsunami tidak berpengaruh terhadap kerjasama bidang pendidikan. Dengan demikian program yang direncanakan tetap berlangsung sebagaimana mestinya.
‘’Memang kami dilanda bencana alam gempa dan tsunami, akan tetapi hal tersebut tidak begitu mempengaruhi kerjasama bidang pendidikan. Sektor pendidikan tetap harus mendapatkan perhatian,’’ ungkapnya, saat melakukan kunjungan di Pondok Pesantren Darussalam Kabupaten Ciamis, Senin (28/3).
Dia mengungkapkan, saat ini dari sekitar 140.000 pelajar warga negara asing di Jepang, yang berasal dari Indonesia hanya 2.000 pelajar dan mahasiswa. Dalam kurun lima tahun ke depan jumlahnya akan bertambah menjadi sekitar 300.000 orang.
‘’Yang dari Indonesia jumlahnya masih sedikit. Harapan saya adalah bagaimana agar jumlah yang berasal dari Indonesia bisa lebih banyak. Banyak program beasiswa mulai dari beasiswa pemerintah maupun melalui perusahaan. Untuk kepentingan tersebut bisa berhubungan dengan Kedutaan Besar Jepang di Indonesia,’ tuturnya.
Kepada pengasuh Pondok Pesantren Darussalam, KH Fadlil Munawwar Mansyur, Sekda Ciamis Tahyadi A Satibie, Kojiro mengungkapkan akan berakhir masa tugasnya di Indonesia pada bulan April. Meskipun demikian kegiatan kerjasama pendidikan dapat tetap dilanjutkan.
Dalam kesempatan tersebut Dubes Jepang juga mengaku sudah beberapa kali mengunjungi sekolah yang ada di Indonesia. Dia mengaku sangat konsern terhadap dunia pendidikan. Selain sekolah Kojiro mengatakan selama tiga tahun di Indonesia sudah mengunjungi sepuluh pondok pesantren. Kunjungannya ke Ponpes Darussalam kali ini adalah yang kedua kalinya. Sebelumnya berlangsung pada bulan Mei 2010. Seperti hsebelumnya kunjungannya di Ponpes Darussalam, Kojiro juga disambut dengan lagu kebangsaan Jepang, Kimogayo.
‘‘Bagi saya, dari keseluruhan pesantren yang dikunjungi, Pesantren Darusssalam yang paling mengharukan, terlebih dengan sambutan lagu kebangsaan. Santrinya giat belajar, serta sambutannya yang ramah telah membuat kesan tersendiri. Dengan tulus saya bisa meninggalkan Indonesia,’’ tuturnya.
Berkenaan dengan gempa dan tsunami, dia menyatakan optimis Jepang bakal kembali bangkit. Hal tersebut erat kaitannya dengan semngat Jepang yang selalu memegang pepatah jika tujuh kali jatuh, maka akan delapan kali bangkit. ‘‘Meskipun hari ini jatuh, pasti akan kembali bangkit. Dan bangkitnya harus lebih baik dari sebelumnya. Kesedihan harus menjadi energi untuk membangun masyarakat yang lebih baik,’’ kata Kojiro.
sumber : pikiran-rakyat
0 Komentar:
Posting Komentar